Pulau Gebe Terancam Tambang Ilegal, Tagar #SavePulauGebe Viral

- halmaheranesia.com (Foto: Rajif)
Pernah dengar Pulau Gebe? Pulau kecil yang berada di Halmahera Tengah, Maluku Utara ini mungkin jarang masuk pemberitaan. Namun, dalam beberapa hari terakhir, namanya mendadak ramai diperbincangkan di media sosial. Tagar #SavePulauGebe bahkan sempat bertengger di daftar trending topic X (dulu Twitter).
Sayangnya, yang membuat Pulau Gebe viral bukan kabar bahagia atau promosi wisata, melainkan ancaman serius: aktivitas tambang ilegal yang merusak lingkungan
Awal Mula Isu: Unggahan yang Memicu Gelombang Reaksi
Kabar ini mencuat setelah sebuah thread panjang diunggah oleh akun @PartaiSocmed. Dalam unggahan tersebut, disebutkan ada dugaan eksploitasi nikel ilegal oleh dua perusahaan—PT Mineralindo Resources Indonesia (MRI) dan PT Smart Marsindo—di kawasan hutan produksi.
Masalahnya, aktivitas tersebut diduga dilakukan tanpa izin resmi, tanpa analisis dampak lingkungan (Amdal), dan tanpa rencana reklamasi pasca tambang. Dampaknya mulai terlihat: hutan rusak, air menjadi keruh, dan tanah adat warga terancam.
Warga setempat sebenarnya sudah lama menyuarakan protes, bahkan sampai menggelar aksi demonstrasi di depan Kejaksaan Agung di Jakarta. Namun, hingga kini belum ada langkah nyata yang diambil pihak berwenang.
Gelombang Dukungan: Publik Figur Ikut Bersuara
Tak butuh waktu lama, isu ini menyebar luas. Sejumlah figur publik ikut bersuara lantang, memanfaatkan pengaruh mereka untuk mendesak pemerintah bertindak.
Gian Luigi, dalam sebuah video yang banyak dibagikan, menyampaikan kekecewaannya terhadap lambannya penanganan kasus ini. Menurutnya, suara warga dan aktivis telah berulang kali disampaikan, namun hasilnya nihil. Ia pun menuding adanya campur tangan pihak-pihak berkepentingan yang menghalangi penindakan.
Senada, Ibob Tarigan menyoroti ironi publik yang sibuk dengan tren bendera One Piece menjelang HUT RI ke-80, sementara isu lingkungan sebesar ini justru luput dari perhatian pemerintah.
Tak hanya influencer, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, juga menyatakan sikap. Ia meminta pemerintah mendengarkan suara masyarakat dan segera menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam penambangan ilegal di Pulau Gebe.
Isu Lokal yang Menjadi Sorotan Nasional
Dari yang awalnya hanya diperbincangkan warga lokal, isu ini kini menjelma menjadi perhatian nasional. Gelombang dukungan publik mengalir deras. Aktivis lingkungan, pegiat media sosial, hingga lembaga pengawas independen ikut mendesak pemerintah turun tangan.
Iskandar Sitorus dari Indonesian Audit Watch (IAW) menilai sulitnya mengungkap tambang ilegal disebabkan minimnya transparansi sistem pengawasan. Menurutnya, perlu ada penyelidikan menyeluruh terhadap perusahaan yang disebut dalam laporan warga.
Lebih dari Sekadar Isu Lingkungan
Kasus ini bukan sekadar masalah ekologi. Kerusakan hutan dan pencemaran air berdampak langsung pada mata pencarian warga, khususnya nelayan dan petani. Jika dibiarkan, Pulau Gebe bisa kehilangan daya tarik alaminya, yang selama ini menjadi sumber kebanggaan dan potensi wisata.
Selain itu, pelanggaran terhadap tanah adat juga berarti mengancam hak-hak masyarakat yang telah hidup turun-temurun di sana. Inilah mengapa isu ini menyentuh banyak pihak dan memicu solidaritas di berbagai lapisan masyarakat.
Harapan Publik: Dari Tagar ke Aksi Nyata
Tagar #SavePulauGebe telah membuktikan bahwa kekuatan media sosial bisa menjadi alat untuk menekan perubahan. Namun, publik berharap gaungnya tidak berhenti di linimasa saja.
Langkah konkret seperti penyelidikan resmi, penghentian aktivitas tambang ilegal, hingga pemulihan lingkungan di Pulau Gebe harus segera dilakukan. Semua pihak, mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian ESDM, hingga aparat kepolisian, diharapkan bekerja sama tanpa saling lempar tanggung jawab.
Pulau Gebe: Keindahan yang Harus Diselamatkan
Pulau Gebe sejatinya menyimpan pesona alam luar biasa—pantai berpasir putih, laut biru jernih, dan hutan tropis yang rimbun. Potensi pariwisatanya sangat besar, namun kini berada di ujung tanduk akibat eksploitasi yang tak terkendali.
Menyelamatkan Pulau Gebe berarti menjaga warisan alam untuk generasi mendatang. Bukan hanya demi keindahan visualnya, tapi juga untuk keberlangsungan ekosistem dan kehidupan masyarakat lokal.
Saatnya Bertindak
Isu Pulau Gebe menjadi pengingat penting bahwa perlindungan lingkungan tidak bisa ditunda. Sorotan publik harus dimanfaatkan untuk mendorong kebijakan yang tegas dan berpihak pada kelestarian alam.
Dengan dukungan semua pihak, Pulau Gebe bukan hanya bisa diselamatkan dari ancaman tambang ilegal, tetapi juga diangkat menjadi contoh sukses pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.